March 26, 2014

Selai Buah Lembaran

Sumber: Dokumentasi Kak Wahyu Ramadhan
Selai yang beredar di pasaran umumnya berbentuk selai oles. Hal ini dianggap kurang praktis dalam penyajiannya sehingga perlu pengembangan bentuk olahan lain, seperti selai lembaran. Selai lembaran lebih praktis dan lebih mudah dalam penyajiannya, sehingga menjadi alternatif utama produk pangan yang dapat dikonsumsi bersama roti untuk sarapan pagi.

Pada zaman modern ini, orang cenderung melakukan kegiatan berdasarkan tingkat kepraktisannya. Semakin tinggi tingkat kepraktisan suatu kegiatan, maka kegiatan tersebut cenderung lebih dominan untuk dipilih. Hal ini pun memiliki kesamaan dengan kegiatan makan roti untuk sarapan pagi. Menurut data Euromonitor, nilai konsumsi roti per kapita masyarakat Indonesia memiliki nilai pertumbuhan tertinggi dibandingkan 11 negara Asia Pasifik lainnya. Nilai konsumsi roti di Indonesia naik 25% pada 2011 menjadi US $1,5 per orang per tahun. Sedangkan, kebutuhan selai dalam mengonsumsi roti memiliki persentase belum terpenuhi sebesar + 80%.

Salah satu biota laut yang potensial untuk dikembangkan adalah rumput laut. Data KKP (2011) menyebutkan ekspor rumput laut Indonesia mengalami peningkatan sebesar 15.12% selama 5 tahun terakhir. Berangkat dari hal itu, Wahyu Ramadhan (Alumni Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB) memiliki inovasi dengan melakukan pengembangan produk selai menjadi selai lembaran. Produk selai lembaran ini pernah memperoleh juara dalam Lomba Inovasi Produk Perikanan KKP 2011. Namun, pemasaran dan komersialisasi produk ini belum secara maksimal dilakukan sehingga perlu publikasi.