March 30, 2013

Cerita ISHARE 2013

ISHARE? Acaranya Kementerian Sosial MAsyarakat BEM-KM IPB. Acara I-SHARE ini sebenarnya sudah ada sejak dua tahun lalu waktu Asya masih duduk manis di bangku TPB. Tahun pertama itu acaranya BESAR banget. Ya, besar karena 'katanya' konsumsi peserta banyak yang tersisa dan menggunung di belakang Rektorat. Lalu memang banyak sekali peserta yang ikut Turun Desa. Tahun kedua rasanya memang gak terlalu kedengaran atau mungkin Asya yang kurang buka telinga mendengar informasi ini? Sebenarnya pernah dengar dan sempat mau ikut acara Cinta Satu Malam di Desa yang merupakan nama acara Turun Desa 2012 tapi karena bentrok dengan suatu hal akhirnya dibatalkan. Tahun ketiga? Ya, tahun ini. Acara Turun DEsa ISHARE 2013 memiliki konsep yang berebeda dari tahun-tahun sebelumnya. Acara ISHARE 2013 ini mengadopsi dari sistem PKM atau Program Hibah Bina Desa Dikti yang sedang populer saat ini. BEM dan HIMPRO yang bergerak di bidang Sosial Masyarakat akan ditantang oleh panitia ISHARE untuk membina desa dalam waktu singkat yang memiliki permasalahan di sekitar kampus. Dan, Insya Allah pada acara Turun Desa ISHARE 2013 ini akan diadakan piala bergilir pengabdian masyarakat semacam OMI atau IAC sebagai salah satu motivator perlombaan pengabdian masyarakat ini.

March 27, 2013

Upgrading Forces 10

Reminder upgrading FORCES 10 tanggal 17 Februari 2013 berseliweran dimana-mana. Mulai dari grup facebook Forces dan Forces 10, sms jarkoman dari jarkom pusat Forces, Sonya, dan Tagor. Alhamdulillah-nya hari itu gak ada agenda. Sebenarnya ada sih: mengerjakan laporan. Tapi yaudahlah ya, bisa di skip dulu.

Jarkom Forces 

[Reminder Forces] Upgrading pelantikan dan pembukaan SF: Hari Minggu, 17 Februari 2013 kumpul di depan SC jam 06.30 WIB. SOP olahraga dan bawa: sarapan, baju ganti, almamater, slayer, alat sholat, minum, dan alat tulis.
15 Feb, 19:14

Pukul 06.30 WIB, peserta upgrading (red: Forces 10) berkumpul di depan SC lalu mulai melakukan senam pagi yang dipimpin oleh sang direktur gombal, Ka Teky. Setelah senam yang rasanya semuanya pendinginan dan dirasa cukup, kami bersiap-siap mobilisasi ke Lapangan Rektorat. FYI, malam sebelumnya Asya sempat tanya ke Kak Isti perlu bawa alat mandi dan sepatu ganti kah? Tapi ternyata gak perlu. Jawaban itu menjawab beberapa pertanyaan yang agak berkecamuk dalam pikiran dan memastikan bahwa sepertinya gak akan merayap di lumpur, ga akan jauh-jauh, dan gak separah ospek fakultas, departemen, magenta ataupun panitia MPKMB. Sebenarnya gak masalah sih cuma hanya memastikan outbond besok supaya gak banyak bawaan dan terlihat rempong. Oke, dari SC kami semua digiring eh maksudnya diajak jalan melewati FMIPA, FAPERTA, GWW, dan Gladiator. Di Gladiator kami semua sarapan lalu bersiap ke arena tempur #loh



March 20, 2013

Lalalalalaaa ~

Ah sudah lama rasanya tidak mencuci kornea mata ini. Dan entah kenapa dari dulu suka dengan kata ini. Ya, kita lanjutkan. Baru tadi banget ngobrol sama Kak Teky, Deny, dan Istiq. Bahas banyak topik dan sampai ke topik tentang orang tua tercinta. Meski dua minggu kemarin baru bertemu tapi tetap saja kangen.

Ah memang engkau selalu ngangenin. Selalu mengingatkanku akan semua hal termasuk ibadah, belajar, dan lain-lainnya juga makan yang terkadang semauku ketika aku terlalu fokus dengan semua kegiatanku. Intinya, malam ini aku rinduuuu kalian berdua mah dan pah. Kangen dirangkul, dipeluk, dan tertawa bersama. Rindu menceritakan segala hal yang aku alami seharian ini. Rindu curhat tentang ini dan itu sampai mungkin mulutku berbusa dan engkau bosan mendengarnya. Ada banyak sekali hal yang ingin aku sampaikan tapi bukan lewat kata yang lalu mengudara  tapi cukup pelukan saja dan aku bisa tersedu sepuasku disana. Lalu akhirnya engkau pasti menguatkanku kembali.

March 16, 2013

PSDM Madani

Masih ingatkah kamu tentang posting Kabinet Madani #1? Tentang pertemuan pertama di pelataran GWW yang sampai saat ini aku, kamu, dan kita masih merindukannya, masih bersyukur atasnya, dan banyak 'masih' lainnya yang tak bisa terungkapkan dengan lisan atau sekadar tulisan beberapa postingan dalam blog. Dan, masih ingatkah kamu tentang pertemuan pertama itu? Kalo aku tak salah, itu pertemuan pertama lengkap yang sampai saat ini aku, kamu, dan kita rindukannya.


Guess what happens in the end?
You start to remember the beginning

Terkadang ketika kita sudah sampai di penghujung jalan, kita akan mencoba mengingat-ingat kembali apa yang telah kita lakukan sebelumnya atau bagaimana permulaannya atau kapan, dimana, dan siapa saja yang terlibat didalamnya. Hanya mencoba mengingat lalu tiba-tiba merindukannya.

March 8, 2013

Satu Hari bersama PAMAUNG

Masih ingatkan posting Fia's Wedding Day? Kalo enggak klik ini. Nah, setelah selesai dengan smua rangkaian acaranya, senja tanggal 27 Januari diculik sama Nabiela dan Ihsan lalu didekap di kostannya Nabiela, ini agak berlebihan --'. Esoknya Asya diculik lagi lalu dibawa ke Papyrus Photo, dan tebak! Jeng-jeng-jeng banyak banget anak PAMAUNG, Organisasi Mahasiswa Daerah asal Bandung yang menuntut ilmu di IPB (Institut Pertanian Bogor). Sekedar informasi yang harus diingat dan sangat penting sekali, Asya berasal dari Organisasi Mahasiswa Daerah Cianjur  a.k.a Himpunan Mahasiswa Tjianjoer (HIMAT). 

Oke, kembali ke topik awal.
Di Papyrus Studio Photo ada banyak banget orang dan ternyata itu semua PAMAUNG --' Agak grogi gimana gitu soalnya yang Asya kenal ga pada datang dan yang gak dikenal banyak banget. Dan ternyata ada Insan, PSDM 49 lalu Kak Habib, Kadept BOS BEM-C yang mirip banget sama Kak Rahmat Alam, Forces07 dan Kak Alam, THP46. Banyak banget ya yang miripnya, jangan-jangannn... Lalu tiba-tiba diajak ikut foto bareng dong. Karena kurang satu orang lagi untuk mencapai angka 50 dan itu artinya mendapatkan discount 20%. Akhirnya, dipinjamkan almamater oleh Ando, temannya Ibe dan Eko berarti MNH48, dan ikut iuran buat foto. Taraaaa, dibawah ini fotonya.

March 6, 2013

Tiket Java Jazz Festival 2013

MI Edisi 24 Februari 2013
Ada cerita dibalik Tiket JJF 2013 --'
Sudahkah kamu baca opini tentang Menuju Blue Economy Indonesia? Itu loh yang Asya posting tanggal 2 Maret 2013. Nah, itu ada ceritanya loh. Ini dia ceritanyaaa: Selasa minggu kemarin tepatnya 26 Februari 2013. Deny bilang ada sayembara yang hadiahnya tiket Java Jazz. Sayembara ini minta kita supaya memikirkan permasalahan yang dihadapi nelayan atau laut lalu memikirkan ide dan solusi untuk membantu mewujudkan perekonomian biru. Ya, FPIK banget kan? Deadlinenya hari Rabu, 27 Februari 2013 jam 12.00 siang dan dikirim ke move@mediaindonesia.com.

Nah, ini infonya H-beberapa belas jam. Dan, waktu itu kondisinya pikiran disibukkan dengan berbagai hal. Jadi gak terlalu gimana gitu. Terus, Deny bilang koran aslinya dititipin ke Hamzah dan Hamzah dengan muka tanpa dosa membuang koran itu --' Lalu malemnya Asya nekat mau coba ikut sayembara ini, dengan mengorbankan beberapa tugas yang harus dikerjakan, karena ide untuk memperbaiki perikanan Indonesia rasanya membuncah ingin keluar dari pikiran ini, bahasanya yak --'. Buat kerangka, googling buat menambah kuat opini, dan buka slide dastek lagi. Dan paginya, Hamzah dengan muka tanpa dosanya kasih lembaran koran yang dibuang kemarin dong --'

Disela-sela kuliah dan praktikum Biokim Hasper, Asya coba menyusun berbagai macam ide. FYI, kuliah dan praktikum Biokim Hasper dari jam 8.00-13.00 dan itu artinya ga ada jeda waktu kosong untuk sekedar standby di depan laptop --' Dan, alhamdulillahnya, jam 11.30 praktikum Biokim Hasper selesai karena hanya melakukan uji boraks dan formalin pada beberapa sampel makanan yang diambil di Bara. Hati-hati kalo makan ya! Lalu, ngebut dan lanjutin nyusun ide-ide ini hingga menjadi paragraf yang utuh. Akhirnya, selesai sekitar pukul 15.00 WIB, lewat dari jam deadline dan agak pesimis sih tapi Asya coba kirim dengan meminta maaf sebelumnya kepada pihak MI. Ya, niatnya kalo ga diterima bisalah di posting di blog ini seperti yang Asya lakukan beberapa waktu lalu. Semoga bisa jadi pencerahan atau bahkan inspirasi, lebih dari itu Asya ga mau dibilang cuma hoax saja. Lalu, Asya SEND.

March 4, 2013

Beasiswa Tepat Sasaran kah?

Sumber: Isolapos.com
Pendidikan merupakan suatu hal mendasar dan penting sekali dalam zaman yang seperti sekarang ini. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini, khususnya Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Menurut bentuknya, pendidikan dibagi menjadi dua macam yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan informal bisa didapatkan oleh setiap orang dengan mengikuti kursus, bimbel atau pendidikan yang secara tidak langsung diberikan oleh kedua orang tua di rumah. Pendidikan formal biasanya diberikan oleh lembaga-lembaga yang telah diakui oleh pemerintah, seperti Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Perguruan Tinggi Negeri, dan lain-lainnya. Tujuan dari kedua macam pendidikan ini sebenarnya sama yaitu mendidik dan memanusiakan manusia dengan cara yang manusiawi. Sehingga, kedua macam pendidikan tersebut seharusnya dapat dirasakan oleh setiap manusia yang ada di dunia ini.  Pendidikan adalah salah satu cara utama dalam memajukan generasi yang lebih baik sehingga dalam Pembukaan UUD 1945 pun pemerintah Indonesia mencantumkannya dengan tegas: “Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Selian itu, pendidikan pun tercantum dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) berbunyi: “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” dan ayat dua (2) berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Ketiga janji negara tersebut jelas dan tegas membuktikan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib mendapatkan pendidikan dasar. Hal ini dibuktikan juga dengan program Wajib Belajar 9 (sembilan) tahun meliputi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dicanangkan pemerintah untuk seluruh masyarakat Indonesia. Program Wajib Belajar 9 tahun ini gratis dan dapat dirasakan oleh semua kalangan, baik kalangan yang tergolong mampu ataupun tidak mampu dalam membiayai semua hal tentang pendidikan.

March 2, 2013

Menuju Blue Economy Indonesia

Sumber: sumberarthamas.com 
Akhir abad keduapuluh dan awal abad keduapuluhsatu hampir setiap perbincangan dikaitkan dengan tema go green, green generation, dan green economy. Apabila dilihat dari satu sudut pandang, kata ‘green’ ini hanya mengacu ke dalam lingkup pertanian atau sumberdaya terestrial. Dan, sering kali kita lupa bahwa ada bagian pelengkap lainnya dari sebuah daratan, yaitu lautan. Indonesia sebagai negara maritim memiliki panjang pantai 95.181 km yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah baik di darat maupun di laut. Namun, kekayaan alam ini bertolak belakang dengan kondisi kesejahteraan kebanyakan masyarakat Indonesia terutama para nelayan di pesisir pantai.

Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai jalur lintas perdagangan yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pamor Indonesia dalam kancah internasional. Namun, untuk berlabuh sampai disana, Indonesia perlu membenahi beberapa point penting seperti keamanan dan ketahanan negara di daerah perbatasan. Hal ini perlu dilakukan mengingat kekayaan laut kita banyak dicuri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Oknum tidak bertanggungjawab ini memiliki sarana dan pra-sarana yang lebih canggih dibandingkan dengan nelayan negara kita. Alhasil, nelayan negeri kita kalah bersaing dalam mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan laut Indonesia dengan maksimal.

Proses penanganan ikan pasca penangkapan sampai pengolahan menjadi masalah tersendiri bagi kebanyakan nelayan. Salah satu contohnya penanganan pasca panen membutuhkan banyak sekali es untuk tetap menjaga kesegaran ikan sampai ke tangan konsumen. Harga es yang cukup mahal membuat nelayan berputar otak dan tidak sedikit pula nelayan-nelayan tersebut menggunakan zat-zat kimia berbahaya sebagai pengganti es. Akhirnya, ikan yang dikonsumsi pun menjadi berbahaya dan membuat paradigma masyarakat luas jelek tentang perikanan.