August 13, 2017

Pejuang Study Abroad

Janji bertemu dengan pejuang study abroad-ku, alhamdulillah, terealisasi. Pertemuan sebelumnya yang biasanya membicarakan persyaratan bahasa, mau apply beasiswa apa, lanjut ke sekolah mana, dst pun berganti dengan cerita-cerita mengharu-biru tentang perjalanan itu sendiri yang alhamdulillah berbuah manis. Tidak sabar menanti pertemuan selanjutnya, mendengar cerita-cerita melanjutkan studi di tiga benua berbeda.

Pejuang study abroad-ku, yang dipertemukan di Keluarga Besar Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) IPB. Mereka adalah Elvira dan Kak Hepi. Dibawah ini ada sedikit cerita tentang Asya mengenal mereka, mengenal perjuangan mereka.

January 12, 2017

Selamat Ulang Tahun, Forces!

Dua Belas Januari ditetapkan sebagai hari lahirnya UKM Forces IPB. Tahun 2017 ini adalah tahun kelima belas untuk Forces. Masih remaja ya, kurang lebih baru masuk SMA. Di hari berbahagia ini, Kabinet Progresif membuat photo challange dengan tema: "15th Bersama Forces". Dan akhirnya memicu banyak chat baik di grup Alumni, Forces maupun SG. Well, kalo boleh jujur photo challange ini JAHAT! Memaksa kita untuk membuka folder-folder lama, melihat foto-foto yang penuh cerita, dan membangunkan kenangan lalu tanpa bisa kembali ke masa nya.

Di postingan kali ini, Asya ingin bercerita tentang dua tahun (yang biasanya tiga tahun) perjalanan Asya bersama UKM Forces IPB. Sebenarnya nggak se-WAH ceritanya adik-adik tingkat yang ternyata bagi mereka Forces memberikan cerita cinta tersendiri. Forces adalah cinta pertamanya bahkan sebelum ia menginjakkan kaki di Kampus IPB. Forces adalah organisasi/keluarga/amanah pertama yang memberikan kesan sangat mendalam. Bahkan, ada yang benar-benar cinta dengan Forces namun karena suatu hal ia nggak boleh menyentuhnya. Banyak cerita-cerita yang seru yah karena Forces! Lalu bagaimana cerita Forces bagi Asya? Yuk, check it out! :3

January 4, 2017

BPH Kupu-kupu

Kisah ini bermula di tahun 2014 ketika terpilihnya Direktur UKM Forces IPB. Ia merekrut enam orang lainnya untuk menjadi Badan Pengurus Harian (BPH) Kabinet Kupu-kupu di masa kepemimpinannya, termasuk Asya didalamnya. Awalnya ndak sreg dengan pilihannya menjadikan Asya sebagai sekretaris. Sekretaris itu ribet. Tapi akhirnya legowo menerima dan alhamdulillah bisa melakukannya dengan baik. Katanya, tahun 2014-2015 itu tahunnya kerja, kerja, dan kerja. Banyak yang ndak sreg dengan kepemimpinannya. Entah Asya yang gak terlalu peka atau memang merasa biasa saja dengan model seperti itu, alhamdulillah Asya menikmatinya hhee.

December 31, 2016

#2016bestnine

Tidak terasa satu tahun berlalu dari postingan #2015bestnine. Rasanya baru kemarin menuliskannya dengan senyum bahagia. Pun di penghujung tahun ini, 2016, Asya akan mencoba melakukannya juga. Berawal dari Best Nine versi instagram yang rasanya tidak adil karena dihitung berdasarkan jumlah likers, Asya berinisiatif melakukannya versi Asya.

Tahun 2016 ini tentang melanjutkan realisasi mimpi di tahun 2015 yang sempat tertunda, seperti sidang penelitian dan wisuda. Pada tahun ini pun, Asya melanjutkan realisasi mimpi, yang rasanya mustahil, tapi ketika ada kemauan pasti ada jalan, in syaa Allah. Tahun ini mengajarkan Asya banyak hal terutama bersabar dan berpikir positif bahwa rencana Allah lebih indah dari rencana hamba-NYA. Beberapa hal terjadi diluar ekspektasi Asya. Namun, bukan hidup namanya jika tidak diwarnai dengan berbagai warna bukan? Allah pasti punya alasan terbaik-NYA atas semua peristiwa yang terjadi pada hidup kita :') Yuk kita lihat #2016bestnine versi Asya.

December 12, 2016

Berdamai dengan Rencana-NYA

Cita-cita Asya yaitu menjadi dosen dan mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Asya harus memiliki kualifikasi akademik minimum lulusan program magister untuk program diploma/sarjana, dan bahkan lulusan program doktor untuk program pascasarjana.

Mimpi untuk study abroad dimulai ketika Asya masuk ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Asya bercita-cita ingin melanjutkan studi di University of Tokyo (Todai). Namun, semua mulai berubah ketika negara api menyerang #loh. Sensei yang menjadi target pindah dari Todai ke Tohokudai (Tohoku University), karena di Jepang terdapat sistem pertukaran dosen antar universitas. Kesempatan exchange ke Tohokudai pada Oktober 2015 pun mulai mengubah haluan Asya untuk melanjutkan studi di kampus ini. Dengan berbagai pertimbangan, yaitu pengalaman exchange, networking yang telah dijalin, preferensi mamah dan jawaban istikharah yang dilakukan beberapa kali akhirnya Asya pun mengubah rencana Asya menjadi ke Tohokudai.

September 26, 2016

Internship di DRFP LPDP

Gedung Ali Wardhana
Beberapa hari setelah pulang dari Kampung Pare, Asya mendapatkan tawaran untuk internship di LPDP selama tiga bulan oleh seorang teman, katanya di bagian keuangan. Persyaratannya yaitu mengirimkan Curriculum Vitae (CV) untuk di-review oleh bagian SDM dan User. Pada saat itu yang terlintas di pikiran Asya adalah: "ALLAH ingin Asya belajar untuk lebih mengenal LPDP sebelum mendapatkan beasiswanya, in syaa Allah". Setelah berdiskusi dengan beberapa orang terpercaya #tsah akhirnya Asya memberanikan diri untuk mengirimkan CV tersebut.

Lima hari kemudian (21 Juni 2016) mendapatkan kabar dari teman kalo SDM lebih memilih kandidat dari universitas lain dibandingkan Asya. Kecewa? Sedikit. Mungkin memang belum rezekinya Asya. Namun, tiga hari kemudian (24 Juni 2016), Asya mendapatkan telfon dengan kode awalan 021. Mbak Nisa diseberang telfon bilang kalo Asya bisa mulai internship pada hari Senin (27 Juni 2016) dengan menyebutkan dresscode untuk hari Senin. Kaget? Iya! Karena pemberitahuan diawal menyebutkan sebaliknya. Asya coba klarifikasi ke teman Asya dan ia pun tidak tahu dengan berita tersebut.

February 29, 2016

Perjalanan Mendapatkan Beasiswa di Kampus IPB

Pada postingan kali ini, Asya ingin bercerita tentang beasiswa. Bukan tentang tips dan trik nya, tapi lebih ke perjalanan untuk mendapatkannya. Jatuh dan bangunnya.

Sejak masa perkuliahan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB), Asya mendapatkan beasiswa OT (red: orang tua). Dengan latar belakang keluarga yang dibilang cukup serta beasiswa yang rata-rata memberikan persyaratan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), menjadikan Asya cukup sulit mencari beasiswa lain yang sesuai dengan latar belakang Asya. Pun kemampuan akademik yang sedang-sedang saja, ndak kayak sun bright like a diamond #apasihsya, maksudnya IPK nya gak 4,00 menjadikan Asya harus berjuang lebih untuk terus mencoba hingga mendapatkan beasiswa tersebut.